Kemenhub Bakal Kembangkan Pelabuhan Panasahan Painan Tahun 2023, Ini Fokusnya

    Kemenhub Bakal Kembangkan Pelabuhan Panasahan Painan Tahun 2023, Ini Fokusnya

    PESSEL, - Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengembangkan Pelabuhan Panasahan Painan.

    Rencana Kemenhub itu, kata Rusma, merupakan hasil perbincangannya dengan jajaran Direktorat Perhubungan Laut Kemenhub baru-baru ini. Dalam pertemuan di Jakarta tersebut, pengembangan bakal dilakukan pada 2023, setelah peninjauan lapangan terkait kondisi terkini pelabuhan.

    Dalam kunjungan ke Kemenhub, Bupati Rusma didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pessel Syafrijoni, Kepala Bidang Perhubungan Laut Fadli Amra dan sejumlah pejabat eselon III lainnya.

    “Mudah-mudahan pengembangannya segera terlaksana, karena dampaknya sangat besar terhadap perekonomian daerah, khususnya masyarakat, ” ungkap Rusma Yul Anwar.

    Penegmbangan Pelabuhan Panasahan Painan sebelumnya diusulkan Rusma Yul Anwar guna memacu pembangunan kawasan maritim Pessel.

    Selain melakukan survei ke kawasan pelabuhan, kata Rusma, Kemenhub meminta Pemkab Pessel segera merevisi detail engineering design (DED). Sebab, yang lama sudah tidak berlaku.

    Merespons permintaan itu, Rusma menyebut revisi DED bakal diajukan pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini, sehingga rampung sebelum 2023.

    “Ya, usulannya bakal kami ajukan di perubahan nanti, ” ujar Rusma.

    Sementara itu, untuk ketersediaan lahan yang bakal dikembangkan, Pemkab Pessel telah menyerahkan sertifikat ke Kemenhub melalui KSOP Teluk Bayur beberapa waktu lalu.

    Rusma menyampaikan pengembangan pelabuhan fokus pada kawasan darat, antara lain pembangunan kawasan pergudangan, fasilitas perkantoran dan sarana prasarana pelabuhan lainnya.

    Kemudian, pembuatan tangki timbun untuk crude palm oil (CPO), sehingga pengiriman produk turunan kelapa sawit itu tidak hanya lewat Teluk Bayur, tapi juga bisa dari Pelabuhan Panasahan dan sekaligus meminimaliasi kerusakan jalan negara.

    “Soal kebutuhan biaya dan lama kegiatan yang bakal dilakukan nanti bisa dilihat dari DED. Semoga sesuai dengan keinginan masyarakat Pesisir Selatan, ” sebut Rumas.

    Pelabuhan Panasahan Painan pelabuhan alam di Pesisir Selatan yang dibangun pada 1998 di atas lahan seluas 6 hektare pada masa Bupati Darizal Basir.

    Dalam program tol laut pemerintahan Presiden Joko Widodo, Panasahan tercatat sebagai penyangga Pelabuhan Teluk Bayur atau naik status dari yang sebelumnya sebagai pengumpan. Namun keberadaannya belum mampu berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, apalagi dalam percepatan pembangunan daerah.

    Pelabuhan Panasahan memiliki dua dermaga, masing-masing dengan kedalaman kolam 12 meter pada pasang naik dan 7 meter saat pasang surut.

    Aktivitas di Pelabuhan hanya melayani kapal perintis sabuk nusantara rute Painan-Mentawai dan Painan-Nias. Pada 2019-2020 Kemenhub berencana mengembangkan kawasan daratnya dengan investasi senilai Rp57 miliar selama dua tahun anggaran, dengan catatan pemerintah kabupaten bisa menyediakan lahan seluas 7 hektare.

    Namun pada pemerintahan masa itu tidak mampu menyiapkan lahan yang diminta Kemenhub, sehingga rencana pengembangan batal dan dana yang telah disiapkan pindah ke Teluk Tapang, Pasaman Barat. (**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Rusma Yul Anwar: Kemenhub Rencanakan Pengembangan...

    Artikel Berikutnya

    Penuh Akal-akalan, Nominal Pinjaman Anggota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami